Sebelum memastikan maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur
(Cagub-Cawagub) dengan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Jawa Timur, Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah (BDH-Said), melakukan
sosialisasi 'Jempol'. Hal dilakukan di Taman Bungkul Surabaya.
Pasangan
Cagub-Cawagub Jawa Timur yang diusung Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) ini, telah menetapkan ikon pemenangan BDH-Said dengan
'Jempol'. Menurut Bambang DH, jempol adalah organ tubuh yang sering
dipakai sebagai simbol atau bahasa isyarat dan mudah dipahami.
"Sebelum
maju di Pilgub Jatim, kita harus melakukan sosialisasi ke masyarakat
dengan tagline: Jempol," kata Bambang DH di Taman Bungkul Surabaya,
Kamis (16/5).
Jempol sering diacungkan untuk keutamaan dan
kebajikan. Simbol jempol, kata Bambang DH, merupakan keluhuran budi,
cipta, rasa dan tindakan yang dicita-citakan anak manusia.
"Seperti
misalnya: Anda sungguh jempolan. Ini dipakai untuk mengatakan hebat,
cerdas, baik budi juga unggul," kata Bambang mencontohkan sembari
mengacungkan jempolnya.
Jempol dipilih BDH-Said sebagai ikon
karena jempol tidak diskriminatif. "Jempol juga disebut ibu jari karena
pangkal atau dasar dari jari-jari yang lain."
Dengan kata lain,
masih menurut dia, jempol menjadi ungkapan tentang kesetaraan antar
manusia, karena itu selaras satu sama lain, kuat yang akan menjadi dasar
untuk bergerak maju. "Dengan jempol, PDIP akan menjadikan Jawa Timur
menjadi jempolan," tandas Bambang.
Seperti diketahui, saat
mendapat rekomendasi dari DPP PDIP untuk maju di Pilgub Jatim yang akan
digelar pada 29 Agustus itu, BDH-Said, memutuskan untuk mendaftarkan
diri pada 18 Mei mendatang, ke KPU Jawa Timur.
Untuk itu, dari
waktu yang sangat singkat ini, BDH-Said mencoba menggeber sosialisasi ke
38 kabupaten dan kota. "Kami akan hadir untuk masyarakat Jawa Timur
karena Jawa Timur menjadi provinsi termiskin di seluruh
provinsi-provinsi yang lain, bukan hadir sebagai Cagub maupun Cawagub
Jawa Timur. Untuk kita, kita ditugasi DPP PDIP untuk membangun Jawa
Timur agar bukan menjadi provinsi paling melarat (miskin)," kata Said
Abdullah sembari mengatakan bahasa Madura untuk menunjukkan bahwa dia
adalah putra Madura di depan para pendukung BDH-Said.
"Kami hadir
di Jawa Timur untuk merebut kemenangan di Pilgub Jatim," tandas Said
menutup pidatonya sembari meneriakkan yel-yel Bambang-Said
0 komentar:
Posting Komentar