A. WARITS, S.Sos
Ketua KPUD Sumenep
Tolak Golput
Jangan sampai tidak memilih
Ayo memilih
9 April 2014
Partai Peserta
PEMILU 2014
Minggu, 30 Maret 2014
Kamis, 27 Maret 2014
KPU alokasikan Rp 1,3 triliun untuk gaji hansip dan bikin TPS
01.16
No comments
Merdeka.com - Untuk menggaji Linmas atau hansip dan
pembuatan tempat pemungutan suara (TPS) baru, KPU mengajukan anggaran
sebesar Rp 1,3 triliun kepada Kementerian Keuangan. KPU mengaku telah
mendapatkan persetujuan dari Kemenkeu.
"Persetujuan dari Kemenkeu sudah keluar, karena sudah keluar, kemudian KPU menindaklanjuti mengirimkan surat ke KPU Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi," ujar Komisioner KPU Arief Budiman kepada wartawan di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (27/3).
Linmas-Linmas tersebut, lanjut Arief, nantinya bertugas turut mengamankan di setiap TPS di seluruh Indonesia. Dengan cairnya anggaran tambahan tersebut, KPU bakal segera berkoordinasi dengan KPU Daerah di tingkat kabupaten/kota untuk secepatnya merekrut petugas Linmas.
"Karena linmas di dalam Undang-Undang disebutkan diangkat oleh PPS. Kami minta proses itu segera dilakukan," tegas Arief.
"Perkiraan anggaran itu nyampe ke DIPA KPU Kabupaten/Kota itu 3 April," tandasnya.
"Persetujuan dari Kemenkeu sudah keluar, karena sudah keluar, kemudian KPU menindaklanjuti mengirimkan surat ke KPU Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi," ujar Komisioner KPU Arief Budiman kepada wartawan di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (27/3).
Linmas-Linmas tersebut, lanjut Arief, nantinya bertugas turut mengamankan di setiap TPS di seluruh Indonesia. Dengan cairnya anggaran tambahan tersebut, KPU bakal segera berkoordinasi dengan KPU Daerah di tingkat kabupaten/kota untuk secepatnya merekrut petugas Linmas.
"Karena linmas di dalam Undang-Undang disebutkan diangkat oleh PPS. Kami minta proses itu segera dilakukan," tegas Arief.
"Perkiraan anggaran itu nyampe ke DIPA KPU Kabupaten/Kota itu 3 April," tandasnya.
Pemilu legislatif akan digelar pada 9 April 2014. Sedangkan Pilpres akan digelar pada 9 Juli 2014.
[has]
Sabtu, 24 Agustus 2013
Selama Kampanye di Malang, Pakde Karwo Paling Enjoy
23.38
No comments
Malang - Tahapan kampanye
masing-masing Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa
Timur sudah selesai. Di Kabupaten Malang, 4 calon kandidat sudah bertemu
dengan masing-masing konstituennya.
Seperti apa peluang para kandidat untuk menuju Gedung Negara Grahadi? Beritajatim.com mencatat, selama masa kampanye, hanya pasangan KarSa dan BerkaH saja yang menemui langsung konstituennya di Kabupaten Malang.
Dua calon kandidat lain yakni Eggy-Sihat dan BDH-Said, justru tidak menggunakan waktunya secara efektif untuk menyapa warga Kabupaten Malang dengan jumlah hak suara pemilih 1,9 juta jiwa. Eggy hanya mampir untuk Sholat Jumat di Masjid Al Islah, Kecamatan Sumberpucung, Jumat (16/8/2013) lalu. Sedang BDH-Said, justru memandatkan orasi politiknya pada pengurus DPC PDI Perjuangan dan Sirmadji, selaku tim pemenangan saat menggelar kampanye akbarnya di Lapangan Penarukan, Kecamatan Kepanjen pada 21 Agustus 2013.
"Pak Bambang ada acara di dapil lain. Sehingga, kita wakilkan. Namun begitu, kita optimis BDH-Said bisa mendulang suara maksimal di Kabupaten Malang," papar Sirmadji, Ketua DPW PDI Perjuangan, kala membuka orasi politiknya.
Kampanye yang punya massa cukup banyak justru dimiliki pasangan BerKah. Khofifah, menemui 1000 warga Muslimat NU di gedung PCNU Kepanjen pada Minggu (18/8/2013). Dalam kampanye itu, juga hadir massa Fatayat yang konon, juga berafiliasi dan lebih mendukung pasangan KarSa. Dalam kampanye politiknya, Khofifah menyakinkan jika Jawa Timur akan menjadi Propinsi yang kuat jika ekonomi perempuannya sejahtera.
"Semasa saya jadi Menteri Pemberdayaan Perempuan, anggarannya sangat kecil. Tapi dengan semangat pantang menyerah, saya terpaksa mengetuk pintu-pintu para duta besar untuk membantu program-program perempuan di Indonesia," kata Khofifah kala itu.
Sementara itu, Pakde Karwo justru terkesan paling enjoy saat berkampanye di Kabupaten Malang. Seorang diri hadir kala menyapa pedagang pasar turen, Kamis (15/8/2013), sosok Pakde seolah menghipnotis warga setempat. Tanpa sungkan, Pakde merangkul dan menjabat tangan siapapun yang dia temui di pasar.
Pakde bahkan rela makan nasi soto dan memesannya 20 porsi. "Sotonya berapaan, ya sudah saya pesan 20 porsi ya. Yang belum makan, silahkan makan," ujar Pakde saat itu.
Ia bahkan rela mengalami serak (gangguan suara-red) akibat banyak meminum dan makan-makanan yang disediakan pedagang. "Opo ae tak pangan mau. Sampek suaraku serak (apa saja saya makan tadi. Sampai suaraku habis-red)," terang pria berkumis saat menyapa konstituennya di Wisma Cakra Pindad, Turen.
Diungkapkan Pakde kala bertemu dengan berbagai element masyarakat seperti Ikatan Guru Tidak Tetap, Guru Madin (Madrasah Diniyah), Fatayat, Kelompok Tani dan Nelayan, program apa yang belum diberikan pada masyarakat Jatim, akan dia prioritaskan. "5 tahun itu waktu yang singkat. Bung Karno memimpin 23 tahun, program kerjanya baru berhasil. Pak Harto 32 tahun, programnya juga berhasil. SBY 9 tahun, sama program-programnya juga berhasil. Kalau saya diamanahi dan terpilih lagi, ya program yang belum saya kerjakan itu akan prioritas. Jadi harus sabar," urainya.
Di mata Pakde, program apa yang dirasa gagal, silakan dikritisi. Namun yang terjadi, seluruh elemen masyarakat yang hadir dalam kampanye itu justru menyakinkan jika di bawah kepemimpinannya, ada banyak program KarSa yang bisa dinikmati masyarakat. Pertumbuhan ekonomi Jatim, kesejahteraan guru, pemberdayaan perempuan pun minta Pakde lanjutkan untuk menjadi lebih baik lagi.
"Harus ada prioritas pembangunan di Jatim. Tidak semua disamaratakan. Keadilan itu, ya prioritas. Amunisi pembangunan adalah dana. Dana besar, pemerataan pembangunan akan bisa mensejahterakan masyarakat Jawa Timur," pungkas Mantan Sekda yang dekat dengan semua golongan masyarakat itu.
Nah, dengan segudang terobosan dan program kerja ril KarSa selama menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim inilah, belum ada satu kandidatpun yang menandingi. Kepopuleran KarSa selama ini, diprediksi akan mendulang banyak suara di Kabupaten Malang dan Jawa Timur.
Seperti apa peluang para kandidat untuk menuju Gedung Negara Grahadi? Beritajatim.com mencatat, selama masa kampanye, hanya pasangan KarSa dan BerkaH saja yang menemui langsung konstituennya di Kabupaten Malang.
Dua calon kandidat lain yakni Eggy-Sihat dan BDH-Said, justru tidak menggunakan waktunya secara efektif untuk menyapa warga Kabupaten Malang dengan jumlah hak suara pemilih 1,9 juta jiwa. Eggy hanya mampir untuk Sholat Jumat di Masjid Al Islah, Kecamatan Sumberpucung, Jumat (16/8/2013) lalu. Sedang BDH-Said, justru memandatkan orasi politiknya pada pengurus DPC PDI Perjuangan dan Sirmadji, selaku tim pemenangan saat menggelar kampanye akbarnya di Lapangan Penarukan, Kecamatan Kepanjen pada 21 Agustus 2013.
"Pak Bambang ada acara di dapil lain. Sehingga, kita wakilkan. Namun begitu, kita optimis BDH-Said bisa mendulang suara maksimal di Kabupaten Malang," papar Sirmadji, Ketua DPW PDI Perjuangan, kala membuka orasi politiknya.
Kampanye yang punya massa cukup banyak justru dimiliki pasangan BerKah. Khofifah, menemui 1000 warga Muslimat NU di gedung PCNU Kepanjen pada Minggu (18/8/2013). Dalam kampanye itu, juga hadir massa Fatayat yang konon, juga berafiliasi dan lebih mendukung pasangan KarSa. Dalam kampanye politiknya, Khofifah menyakinkan jika Jawa Timur akan menjadi Propinsi yang kuat jika ekonomi perempuannya sejahtera.
"Semasa saya jadi Menteri Pemberdayaan Perempuan, anggarannya sangat kecil. Tapi dengan semangat pantang menyerah, saya terpaksa mengetuk pintu-pintu para duta besar untuk membantu program-program perempuan di Indonesia," kata Khofifah kala itu.
Sementara itu, Pakde Karwo justru terkesan paling enjoy saat berkampanye di Kabupaten Malang. Seorang diri hadir kala menyapa pedagang pasar turen, Kamis (15/8/2013), sosok Pakde seolah menghipnotis warga setempat. Tanpa sungkan, Pakde merangkul dan menjabat tangan siapapun yang dia temui di pasar.
Pakde bahkan rela makan nasi soto dan memesannya 20 porsi. "Sotonya berapaan, ya sudah saya pesan 20 porsi ya. Yang belum makan, silahkan makan," ujar Pakde saat itu.
Ia bahkan rela mengalami serak (gangguan suara-red) akibat banyak meminum dan makan-makanan yang disediakan pedagang. "Opo ae tak pangan mau. Sampek suaraku serak (apa saja saya makan tadi. Sampai suaraku habis-red)," terang pria berkumis saat menyapa konstituennya di Wisma Cakra Pindad, Turen.
Diungkapkan Pakde kala bertemu dengan berbagai element masyarakat seperti Ikatan Guru Tidak Tetap, Guru Madin (Madrasah Diniyah), Fatayat, Kelompok Tani dan Nelayan, program apa yang belum diberikan pada masyarakat Jatim, akan dia prioritaskan. "5 tahun itu waktu yang singkat. Bung Karno memimpin 23 tahun, program kerjanya baru berhasil. Pak Harto 32 tahun, programnya juga berhasil. SBY 9 tahun, sama program-programnya juga berhasil. Kalau saya diamanahi dan terpilih lagi, ya program yang belum saya kerjakan itu akan prioritas. Jadi harus sabar," urainya.
Di mata Pakde, program apa yang dirasa gagal, silakan dikritisi. Namun yang terjadi, seluruh elemen masyarakat yang hadir dalam kampanye itu justru menyakinkan jika di bawah kepemimpinannya, ada banyak program KarSa yang bisa dinikmati masyarakat. Pertumbuhan ekonomi Jatim, kesejahteraan guru, pemberdayaan perempuan pun minta Pakde lanjutkan untuk menjadi lebih baik lagi.
"Harus ada prioritas pembangunan di Jatim. Tidak semua disamaratakan. Keadilan itu, ya prioritas. Amunisi pembangunan adalah dana. Dana besar, pemerataan pembangunan akan bisa mensejahterakan masyarakat Jawa Timur," pungkas Mantan Sekda yang dekat dengan semua golongan masyarakat itu.
Nah, dengan segudang terobosan dan program kerja ril KarSa selama menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim inilah, belum ada satu kandidatpun yang menandingi. Kepopuleran KarSa selama ini, diprediksi akan mendulang banyak suara di Kabupaten Malang dan Jawa Timur.